Untuk mencapai visi tentu tidak dapat berjalan sendiri, perubahan dapat terjadi dengan adanya keterlibatan dari berbagai aktor di dalam lingkungan tersebut, contohnya lingkungan sekolah. Berdasarkan pendekatan inkuiri apresiatif, aktor-aktor tersebut adalah aset atau sumber kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk mengapai mimpi/visi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat pemetaan kekuatan. Pemetaan kekuatan ini dilakukan untuk mengetahui siapa yang dapat ikut berperan mendukung kita dan bentuk dukungan seperti apa yang dapat dimanfaatkan. Pemetaan kekuatan ini tidak dimaksudkan untuk agar kita bergantung pada banyaknya aktor di lingkungan kita untuk mewujudkan mimpi pribadi kita mengenai murid. Pada saat membuat pemetaan kekuatan, aktor penting pertama yang perlu dipertimbangkan adalah Anda dan murid Anda. Bayangkanlah diri Anda sebagai aktor kunci dan aset pertama yang Anda miliki dalam mewujudkan mimpi. Kemudian, bayangkanlah juga murid Anda sebagai aset utama